15/11/19

Tema 5 Subtema 2 Pb 3



Pembelajaran 3 Tema 5 Subtema 2 Pahlawanku Kebanggaanku

Pembelajaran 3 Tema 5 Subtema 2 Pahlawanku Kebanggaanku bu

Cedera dalam dunia oga dapat dikategorikan menjadi tiga tingkatan, yaitu: cedera ringan/cedera tingkat pertama, cedera sedang/cedera tingkat kedua, dan cedera berat/cedera tingkat ketiga. Dengan memiliki pengatahuan tentang cedera dapat berguna untuk mempelajari cara terjadinya cedera, mengobati/menolong/menanggulangi (kuratif) serta tindakan pencegahan (preventif).

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa macam cedera yang sering terjadi adalah: Cedera di bagian kepala meliputi: memar, lecet dan perdarahan. Cedera di bagian badan meliputi: strain, sprain, lecet, memar dan fraktur Cedera di bagian lengan dan tangan meliputi: lecet, memar,   dislokasi, fraktur, strain dan sprain. Cedera di bagian kaki dan tungkai meliputi: memar, dislokasi, lecet, sprain, strain dan fraktur.
Luka dan Lepuh
Cedera Luka
Luka didefinisikan sebagai suatu ketidaksinambungan dari kulit dan jaringan dibawahnya yang mengakibatkan pendarahan yang kemudian dapat mengalami infeksi. Luka dapat dibagi menjadi dua yaitu luka lecet dan lepuh. Luka lecet (Abrasi) yaitu cedera goresan pada kulit.
  1. Bersihkan bagian yang terluka dengan sabun anti septik
  2. Tekan perlahan bagian luka dengan perban atau kain bersih
  3. Oleskan bagian luka dengan krem antiseptik

Lepuh
Lepuh adalah cedera gesekan pada kulit. Seluruh tubuh mempunyai kemungkinan besar untuk mengalami luka, karena setiap perenang akan melakukan kontak langsung pada saat latihan dan bisa juga luka karena peralatan yang dipakai.
  1. Dinginkan bagian yang lepuh dengan air bersih.
  2. Bersihkan dan keringkan bagian yang lepuh.
  3. Balut longgar dengan perban.
  4. Jangan mengompres luka bakar dengan es karena dapat merusak kulit dan memperburuk cedera.
Selain membantu orang lain, kerja sama adalah hal baik yang harus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kini saatnya kamu dan temanmu bekerja sama untuk membuat lup (kaca pembesar). Kaca pembesar ini dapat digunakan untuk membantu melihat obyek yang sangat kecil, misalnya untuk membantu pekerjaan tukang jam.

Cara Membuat Lup (Kaca Pembesar) Sederhana
Kaca pembesar atau sering disebut lup adalah alat optik yang terdiri dari lensa cembung. Lup digunakan untuk melihat yang ukuranya kecil supaya tampak lebih besar dan jelas. Kemampuan lup dalam memperbesar ukuran benda sangatlah terbatas, sebab lup tidak bisa digunakan untuk melihat benda-benda berukuran mikro seperti bakteri atau virus. Untuk membuat lup sederhana dapat dilakukan dengan cara seperti di bawah ini.

Alat dan bahan:
  1. Kantong plastik bening atau botol bening dengan permukaan rata
  2. Air
  3. Kertas dengan tulisan-tulisan yang kecil
Langkah kerja:
Lup
  1. Isi kantong plastik dengan air.
  2. Ikat kantong plastik.
  3. Letakkan kertas di bawah kantong plastik.
  4. Bandingkan tulisan asli dengan tulisan yang terlihat dari plastik.
  5. Ulangi dengan kantong plastik 1/5 lebih besar atau lebih kecil.
  6. Bandingkan hasilnya.
Apa perbedaan antara tulisan asli dan tulisan yang terlihat dari plastik? Tulisan asli ukurannya sama, sedangkan tulisan yang dilihat dari plastik lebih besar dan lebih jelas.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Salah satu sifat cahaya adalah dibiaskan apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat (udara) ke zat yang lebih rapat (air), cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal.

Buatlah laporan percobaanmu pada tabel yang telah disediakan.
Nama percobaan:Percobaan Pembuatan Lup Sederhana
Tujuan percobaan:Membuktikan cahaya dapat dibiaskan
Alat-alat yang dibutuhkan:Kantong plastik bening atau botol bening dengan permukaan rata
Air
Kertas dengan tulisan-tulisan yang kecil
Langkah kerja:
  1. Isi kantong plastik dengan air.
  2. Ikat kantong plastik.
  3. Letakkan kertas di bawah kantong plastik.
  4. Bandingkan tulisan asli dengan tulisan yang terlihat dari plastik.
  5. Ulangi dengan kantong plastik 1/5 lebih besar atau lebih kecil.
  6. Bandingkan hasilnya.
KesimpulanDari hasil percobaan membuktikan melihat benda kecil dengan menggunakan mikroskop atau lup membuktikan pembiasan cahaya

Kamu sudah belajar tentang Sultan Hasannudin dan belajar tentang nilai-nilai kepahlawanannya. Kamu akan belajar nilai-nilai kepahlawanan dari Sultan Mataram yaitu Sultan Agung. Sultan Agung memiliki peninggalan dalam bidang budaya yaitu seni dan kalender Jawa. Peninggalannya itu mewarnai budaya masyarakat Jawa.

Sultan Agung adalah salah satu Raja terkenal yang hidup dimasa Islam. Ia adalah Raja Mataram. Sultan Agung memerintah di tahun 1613-1645. Di bawah kepemimpinannya, Mataram berkembang menjadi kerajaan terbesar di Jawa dan Nusantara pada saat itu.

Selain dikenal gigih melawan Belanda, Sultan Agung juga diketahui sebagai budayawan. Sultan Agung menaruh perhatian besar pada kebudayaan Mataram. Beliau memadukan kalender Hijriyah yang dipakai di pesisir Utara dengan kalender Saka yang masih dipakai di pedalamanan. Sultan Agung juga dikenal sebagai penulis naskah Sastra Gending.

Sultan Agung menetapkan bahasa Bagongan sebagai Bahasa yang harus digunakan oleh bangsawan dan pejabat di lingkungan keraton untuk menghilangkan kesenjangan.

Perhatikan tabel berikut. Isilah kolom sebelah kiri. Kamu bisa mengisinya berdasarkan teks yang kamu baca atau dari pengetahuanmu sebelumnya. Isilah kolom di sebelah kanan.
Apa yang kamu ketahui tentang
Sultan Agung?
Apa yang ingin kamu
ketahui lebih lanjut tentang Sultan
Agung?
Sultan Agung adalah salah satu Raja terkenal
yanghidup dimasa Islam. Ia adalah Raja
Mataram. SultanAgung memerintah di tahun
1613-1645.
Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusumo
dilahirkan di  Kotagede, Kesultanan  Mataram
pada tahun 1593, beliau meninggal di Karta
( Plered Bantul, Kesultanan Mataram)
pada tahun 1645. Beliau merupakan
Sultan ke tiga Kesultanan Mataram
yang memerintah pada tahun 1613-1645.
Dibawah kepemimpinannya. Mataram
berkembang menjadi  kerajaan terbesar
di Jawa dan Nusantara. Pada saat itu.atas
 jasa- jasa nya sebagai pejuang dan
budayawan, Sultan Agung telah ditetapkan
menjadi pahlawan nasional Indonesia.
berdasarkan No 106/TK/1975 pada tanggal
3 November  1975.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar