BAHASA INDONESIA (KD 3. 9) Teks cerita fiksi merupakan karya sastra yang isinya masalah cerita rekaan maupun yang didasari oleh angan angan/ fantasi serta bukan berdasarkan dengan kejadian nyata, Cuma berdasarkan imajinasi sang pengarang saja. Jadi, teks cerita fiksi dibuat sesuai dengan hasil imajinasi ataupun angan-angan sang pengarang secara artistik maupun intens yang diwarnai kultur, filosofi, pengalaman batin, religiusitas serta latar belakang pengarang yang lainnya.
Pengertian Teks Cerita Fiksi, Jenis, Unsur, Struktur dan Kaidah Kebahasaannya
Biasanya imajinasi dari pengarang teks cerita fiksi sesuai dengan pengalaman, pandangan, wawasan, tafsiran, kecendikiaan, maupun penilaian lainnya tentang berbagai peristiwa nyata atau hasil rekaan.
Jenis Teks Cerita Fiksi
Ada 3 jenis teks cerita fiksi diantaranya:
1. Novel
Cerita fiksi yang pertama adalah novel. Karya ini merupakan karya fiksi prosa dan tertulis secara naratif.
2. Cerpen
Jenis teks cerita fiksi berikutnya adalah cerpen. Yakni jenis karya prosa berbentuk naratif fiktif yang lebih cenderung padat dan langsung dengan tujuannya.
3. Roman
Yang ketiga adalah roman yang merupakan jenis karya sastra bentuk prosa fiktif dengan menceritakan kehidupan seseorang ataupun kelompok tokoh dari lahir sampai kematian.
Unsur Intrinsik Teks Cerita Fiksi
Tema merupakan gagasan dasar secara umum yang menopang sebuah karya sastra dalam teks cerita.
Tokoh ataupun pelaku pada cerita fiksi tersebut. Sedangkan tokoh ada 2 macam yakni tokoh utama dengan tokoh tambahan.
Alur/Plot adalah urutan kejadian pada suatu cerita, dan dalam setiap kejadian tersebut akan dihubungkan oleh sebab akibat.
Permasalahan atau konflik yang terjadi pada suatu cerita.
Klimaks yakni sebuah konflik yang telah mencapai tingkat intensitas puncak dan hal tersebut tak bisa dihindari.
Latar, yakni tempat, waktu serta lingkungan sosial tempat peristiwa tersebut berlangsung.
Amanat, adalah pesan yang diberikan oleh pengarang dari persoalan yang diceritakan untuk pembaca.
Sudut pandang ialah cara pandang pengarang pada penyajian tokoh, latar tindakan maupun berbagai peristiwa yang telah membentuk cerita itu kepada pembaca.
Penokohan ialah teknik ataupun cara menampilkan tokoh.
Kondisi subjektivitas individu dari pengarang yang mempunyai sikap.
Suatu keyakinan.
Pandangan hidup secara keseluruhan bisa mempengaruhi hasil karyanya.
Psikologi, bisa berupa psikologi pengarang misalnya ekonomi, politik, maupun sosial.
Selain itu, pandangan hidup sebuah bangsa.
Beberapa karya seni lainnya.
Struktur Teks Cerita Fiksi
Didalam teks cerita fiksi juga mengandung struktur dibawah ini:
Abstrak, yakni bagian opsional maupun yang boleh ada dan tidak ada dalam teks cerita fiksi. Bagian ini termasuk inti suatu teks cerita fiksi.
Yang kedua orientasi, yakni bagian yang isinya tentang pengenalan tema, tokoh tokoh, dan latar belakang tema dalam sebuah novel. Biasanya orientasi ada pada bagian awal serta menjadi penjelas dari cerita fiksi sebuah novel.
Komplikasi, ialah klimaks teks cerita fiksi dikarenakan dibagian ini telah mulai muncul banyak permasalahan, umumnya komplikasi sebuah novel memiliki daya tarik tersendiri yang disukai pembaca.
Evaluasi, adalah bagian pada teks naskah novel berisi tentang munculnya pembahasan pemecahan ataupun penyelesaian masalah.
Selanjutnya adalah resolusi, yakni bagian yang isinya berupa inti pemecahan masalah terhadap masalah yang telah dialami oleh tokoh utamanya.
Koda (reorientasi), yakni bagian yang isinya memuat amanat atau pesan moral positif dan bisa dipetik dari teks cerita fiksi yang dimaksud.
Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fiksi
Tata bahasa pada teks cerita fiksi adalah:
Metafora, yakni perumpamaan yang kerap digunakan ketika membandingkan suatu benda ataupun menggambarkan secara langsung karena memiliki sifat yang serupa.
Metonimia, adalah gaya bahasa yang dipakai, kata tertentu yang digunakan untuk pengganti kata yang sesungguhnya. Namun penggunaannya hanya di bagian kata yang mempunyai pertalian yang sangat dekat.
Simile (persamaan), yang digunakan sebagai pembanding dan bersifat eksplisit yang bertujuan menyatakan suatu hal dengan lainnya. Contohnya: seumpama, selayaknya, dan laksana, dll.
Gaya adalah berbagai bentuk interaksi yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak dan bentuk. Dari pengertian tersebut maka dapat diidentifikasi pengaruh gaya terhadap benda yang memiliki massa diantaranya:
Gaya Dapat Mengubah Bentuk Benda
Gaya Dapat Membuat Benda Diam Menjadi Bergerak
Gaya Dapat Mengubah Kecepatan Benda
Gaya Dapat Mengubah Arah Gerak Benda
Gaya Dapat Membuat Benda Bergerak Menjadi Diam
Satuan untuk mengukur gaya adalah newton ditulis dengan lambang N.
Pengaruh Gaya Terhadap Benda
Untuk membahas pengaruh gaya tersebut, berikut penjelasan, contoh dan ilustrasi disertai gambar mengenai pengaruh gaya secara lebih lebih sederhana agar dapat dengan mudah dipahami.
Gaya Dapat Mengubah Bentuk Benda
Contoh gaya dapat mengubah bentuk benda dapat ditunjukkan ketika bermain plastisin dan membuat gerabah.
Interaksi antara tangan dengan plastisin maupun tanah liat dapat membuat bentuk plastisin dan tanah liat berubah. Selain contoh tersebut masih banyak kegiatan disekitar kita yang menunjukkan bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda.
Gaya Dapat Membuat Benda Diam Menjadi Bergerak
Contoh gaya dapat membuat benda diam menjadi bergerak dapat ditunjukkan ketika bermain menendang bola yang diam seperti saat penalti maupun tendangan bebas.
Interaksi antara tendangan kaki dengan bola membuat bola yang mulanya diam tidak bergerak menjadi melayang. Pergerakan disini tidak selalu harus ditunjukkan dengan gerak yang cepat, asalkan interaksi tersebut membuat benda berpindah dari tempatnya maka sudah memenuhi syarat tersebut.
Gaya Dapat Mengubah Kecepatan Benda
Contoh gaya dapat mengubah kecepatan benda ditunjukkan ketika kita mengayuh sepeda. Mengubah kecepatan yang dimaksud tidak selalu dengan menambah kecepatan tetapi juga mengurangi kecepatan.
Dengan meningkatkan kayuhan sepeda maka gaya dapat meningkatkan kecepatan, sebaliknya dengan mengurangi kayuhan sepeda maka gaya dapat menurunkan kecepatan sepeda.
Gaya Dapat Mengubah Arah Gerak Benda
Contoh mengubah arah gerak benda ditunjukkan saat bermain kasti.
Saat mendapat giliran untuk memukul bola. Bola kasti dilempar, selanjutnya dengan keras mengayunkan pemukul agar mengenai bola kasti dan terlempar jauh.
Interaksi saat Perubahan arah antara lemparan bola kasti dan setelah dipukul menunjukkan bahwa gaya dapat mengubah arah gerak benda.
Gaya Dapat Membuat Benda Bergerak Menjadi Diam
Membuat benda bergerak menjadi diam dapat dicontohkan pada mengerem sepeda.
Interaksi antara kampas rem yang ditarik pesepeda dengan ban membuat sepeda berhenti. Hal ini menunjukkan bahwa gaya yang diberikan membuat sepeda yang tadinya melaju dapat terhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar