http://i48.tinypic.com/eamrur.jpg Source: https://www.linksukses.com/2013/01/menampilkan-kursor-animasi-pada-blog.html

26/08/19

Tema 2 Subtema 3 Pb 1


Hari/tanggal : Senin/26 Agustus 2019



Pembelajaran 1 Tema 2 Subtema 3 Energi Alternatif

Bagaimana jika energi yang kita gunakan sudah habis? Adakah energi penggantinya? Sumber energi yang berasal dari minyak bumi dan gas merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Sumber energi ini memiliki ketersediaan yang terbatas dan suatu saat akan habis.

Manusia memerlukan sumber energi lain atau energi alternatif untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber energi alternatif berasal dari sumber energi yang dapat diperbarui, contohnya sinar matahari, angin, air, panas bumi, gelombang laut, dan bio.

Kamu akan membuat mainan yang bisa melayang karena adanya angin. Bacalah teks berikut . Diskusikan dengan temanmu. Buatlah layang-layang untuk kamu bermain.

Bagaimana Membuat Layang-Layang?
Bahan yang dibutuhkan:
  1. Kertas koran bekas berbentuk persegi ukuran 30x30 cm
  2. Bambu ukuran lebar 1 cm, panjang 80 cm.
  3. Bambu ukuran lebar 1 cm, panjang 40 cm
  4. Benang wol
  5. Gunting
  6. Lem
Cara membuat:
Suku Minang
  1. Letakkan bambu secara menyilang.
  2. Ikat bambu dengan menggunakan benang.
  3. Ikat ke empat ujung bambu dengan benang.
  4. Letakkan ikatan bambu di atas kertas koran. Jiplak .
  5. Tambahkan 2 cm untuk garis gunting.
  6. Gunting kertas koran tepat di atas garis.
  7. Rekatkan kertas koran smpai menutupi bambu.
  8. Tambahkan ekor pada bagian bawah layang-layang dengan menggunakan guntingan kertas koran.
  9. Buat lubang di tengah, yaitu dekat dengan penyilangan bambu.
  10. Masukkan benang dan ikat ke titik persilangan.
  11. Ikatkan ujung yang lain ke ujung bawah rangka.
Sumber energi angin membantu layang-layangmu melayang.

Sumber energi alternatif merupakan sumber energi yang bukan sumber energi tradisional. Sumber energi tradisional adalah bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam. Sumber energi alternatif yang dikembangkan saat ini memanfaatkan sumber energi yang tersedia di alam dan tidak akan habis, yaitu matahari, angin, air, dan panas bumi.

1. Matahari
Matahari merupakan sumber energi utama di bumi. Hampir semua energi yang berada di bumi berasal dari matahari. Energi panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk memanaskan ruangan, memanaskan air, dan keperluan lain.

2. Angin
Angin adalah gerakan udara di permukaan bumi yang terjadi karena tekanan udara. Angin telah dimanfaatkan sejak dulu sebagai sumber energi pada perahu layar dan kincir angin tradisional.

3. Air
Air yang deras merupakan sumber energi gerak. Energi itu biasa dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik. Oleh karena itu, di PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dibuat bendungan air di tempat yang tinggi. Air yang dibendung tersebut, kemudian dialirkan menurun sehingga akan mengalir, seperti air terjun yang deras.

4. Panas Bumi
Energi panas bumi (energi geotermal) merupakan energi yang berasal dari panas yang disimpan di bawah permukaan bumi. Pusat bumi terbentuk dari lapisan batuan yang sangat panas. Hal itu menunjukkan bahwa bumi merupakan sumber energi panas yang sangat besar.

5. Gelombang air laut
Gelombang air laut saat memecah di pantai menghasilkan banyak energi. Energi ini dapat diubah menjadi energi listrik.

6. Bahan Bakar Bio
Bahan bakar bio merupakan bahan bakar yang berasal dari makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Bahan bakar bio yang berasal dari tumbuhan di antaranya tumbuhan berbiji yang mengandung minyak, seperti bunga matahari, jarak, kelapa sawit, kacang tanah, dan kedelai. Bahan bakar tersebut dikenal sebagai biodiesel. Biodiesel dapat digunakan untuk menggantikan solar.

Singkong, ubi, jagung, dan sagu dapat diubah menjadi bioetanol. Bioetanol dapat menggantikan bensin ataupun premium. Bahan bakar bio juga dapat berasal dari kotoran hewan. Bahan bakar tersebut dikenal. sebagai biogas. Kotoran hewan yang ada dimasukkan ke dalam ruangan bawah tanah (lubang). Selain itu, bahan bakar ini dapat juga dimanfaatkan untuk bahan bakar kendaraan bermotor.

Peta pikiran tentang energi alternatif
Energi Alternatif
Minyak Jarak Sebagai Sumber Energi Alternatif
Minyak jarak mulai dikenal sebagai sumber energi alternatif biodiesel. Biodiesel dihasilkan dari minyak yang diperoleh dari biji tanaman jarak yang banyak tumbuh di daerah tropis seperti di Indonesia. Minyak jarak dari biji tanaman pagar ini mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman penghasil minyak pengganti bahan bakar minyak bumi, karena memiliki beberapa keunggulan. Salah satu keunggulan minyak jarak adalah tanaman ini mudah dibudidayakan, sehingga
dapat menjamin ketersediaan bahan mentahnya. Proses pengolahannya cukup sederhana sehingga mudah dilakukan oleh masyarakat umum, tidak memerlukan teknologi yang tinggi sehingga biaya investasinya terbilang murah.
Energi Alternatif Minyak Jarak
Minyak jarak juga dimanfaatkan untuk minyak rambut dan minyak pijat. Kemasan minyak jarak dibuat lebih praktis sehingga memudahkan penggunanya. Minyak jarak dapat ditemui di pasar-pasar modern atau di warung. Pemanfaatan minyak jarak ini telah memberikan kesempatan yang baik dalam bidang pekerjaan. Saat penanaman pohon jarak sampai panen, dibutuhkan tenaga. Begitu pula saat tanaman diolah menjadi minyak tentunya membutuhkan para ahli untuk membuatnya.

Belum lagi kemasan yang menarik. Pasti dibutuhkan tangan-tangan terampil untuk mengemasnya.
Pemanfaatan minyak jarak yang banyak selain berdampak positif tentunya juga akan memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi masyarakat.

Tulislah pendapatmu tentang pemanfaatan tanaman jarak. Tulisanmu bisa memuat manfaat, kegiatan ekonomi yang bisa dilakukan, dampak pemanfaatan yang berlebihan serta solusinya.






1 komentar:

Alif h mengatakan...

Manfaat tanaman jarak yang diambil dari bijinya dapat dimanfaatkan sebagai minyak bahan bakar, minyak pijit dan minyak rambut.
Dengan memanfaatkan biji jarak dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat dari mulai penanaman dan pengolahan yang membutuhkan tenaga manusia.
Apabila pemanfaatannya terlalu berlebihan maka akan mengganggu habitat dan kelestariannya.

Alif h

Posting Komentar