Hari/Tanggal : Kamis/31 Agustus 2023
MUATAN TEMATIK VI B
GURU KELAS : RISA MELINDA SYAHRIE, S. Pd
SUBTEMA 2. BEKERJASAMA MENCAPAI TUJUAN
PEMBELAJARAN 3 - 4
PPkn
Meneladani Kerja Sama Para Pejuang sebagai Bentuk Penerapan Nilai Persatuan dan Kesatuan
Latar belakang para pahlawan kemerdekaan Indonesia berasal dari Suku bangsa yang berbeda-beda. Namun, perbedaan itu tidak melemahkan semangat mereka untuk bersatu melawan penjajah. Para pahlawan juga memiliki keahlian yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kemampuan menggunakan senjata dan bela diri. Ada pula pahlawan yang memiliki kemampuan negosiasi (berunding) atau orasi (menyampaikan pidato). Perbedaan keahlian tersebut mereka gunakan untuk tujuan yang sama, yaitu menggapai kemerdekaan Indonesia. Mereka bekerja sama untuk berjuang dengan cara mereka masing-masing. Apabila salah satu dari para pejuang tidak ikut bekerjasama, tentu kemerdekaan akan lebih sulit diraih. Kerja sama mereka merupakan bentuk dari penerapan nilai persatuan dan kesatuan. Hal itu sesuai dengan bunyi sila ketiga Pancasila, yaitu "Persatuan Indonesia'"
Kita juga perlu menerapkan nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bersatu, akan tercapai kehidupan yang damai, aman, nyaman,dan tenteram. Selain itu, persatuan juga dapat menghindarkan kita dari perselisihan. Salah satu penerapan nilai persatuan dan kesatuan adalah dengan melakukan kerja sama. Kerja samaberarti suatu usaha mencapai tujuan yang dilakukan secara bersama-sama. Mengerjakansesuatu secara bekerja sama membawa banyakmanfaat, antara lain sebagai berikut.
1. Pekerjaan menjadi lebih cepat selesai.
2. Pekerjaan terasa lebih ringan.
3. Memperkuat semangat persatuan.
Sikap Rela Berkorban sebagai Penerapan Nilai Persatuan dan Kesatuan
Nilai persatuan dan kesatuan memiliki makna vang penting bagi bangsa Indonesia. Persatuan dan kesatuan merupakan kunci tercapainva kemerdekaan Indonesia. Makna nilai persatuan dan kesatuan terwujud dalam periuangan bangsa Indonesia yang bersatu meraih kemerdekaan.
Salah satu bagian penting dalam menjunjung persatuan adalah kerelaan untuk berkorban. Banyak pahlawan yang gugur di medan perang dan diasingkan oleh penjajah karena dianggap berbahaya. Mereka harus meninggalkan keluarga demi membelanega ra. Mereka mengalami masa-masa penderitaan demi bangsa Indonesia.
Sikap rela berkorban dapat menunjukkan rasa tanggung jawab dan juga nasionalisme. Rela berkorban demi kepentingan bersama akan mempererat persaudaraan. Sikap rela berkorban tersebut dapat kita terapkan dalam kehidupansehari-hari, termasuk di sekolah. Kita perlu meneladani semangat rela berkorban para pahlawan kita. Berikut adalah contoh-contoh sikap rela berkorban di lingkungan sekolah.
1. Menyisihkan uang saku untuk membantu korban bencana alam.
2. Membersihkan ruang kelas setelah jam pulang sekolah.
3. Mengurangi waktu bermain untuk belajar bersama teman.
SBDP
Pola Lantai pada Tarian Daerah
Gerakan dalam tarian daerah harus diperagakan secara selaras agar tarian tampak indah. Penari biasanya berpindah-pindah tempat atau berubah posisi melalui suatugerakan. Perpindahan tempat tersebut mengikuti sebuah formasi yang disebut pola lantal. Dengan adanya pola lantai, tarian akan tampak lebih indah dan bervariasi gerakannya.
Kamu sudah mengenal bermacam-macam pola lantai dalam tarian. Ada pola lantai vertikal, horizontal, diagonal, dan melingkar. Sekarang, kita akan mengidentifikasi polalantai yang digunakan pada suatu tarian daerah, yaitu tari Piring. Tari Piring merupakankebudayaan asli masyarakat sukuMinangkabau di Sumatra Barat. Secara keseluruhan,gerakan tari Piring menceritakan tentang tahapan kegiatan dalam budi daya tanaman padi yang melambangkan suasana gotong royong dan kerja sama dalam masyarakat.
Berikut beberapa contoh pola lantai dalam tari Piring.
1. Pola lantai horizontal
Pola lantai berbentuk garis lintang. Para penari berbaris melintang sesuai dengan gerakan tari.
2. Pola lantai vertikal
Pola lantai berbentuk garis bujur. Para penari berbaris membujur sesuai dengan gerakan tari.
3. Pola lantai lingkaran
Pola lantai berbentuk garis lingkaran. Para penari berada pada posisi melingkar sesuai dengan gerakan tari.
Bahasa Indonesia
Melengkapi Peta Pikiran Menggunakan Kalimat Efektif
Informasi penting yang terdapat dalam suatu teks, dapat disajikan dalam bentuk peta pikiran. Peta pikiran dapat membuat lebih mudah menginat informasi penting tersebut. akan tetapi saat membuat peta pikiran, akan lebih baik jika menggunakan kalimat efektif. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan menulis sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Membuat Peta Pikiran dari Teks Sejarah
Peta pikiran dapat kita gunakan untuk mdingkan informasi penting dari teks sejarah. Berdasarkan peta pikiran yang berisi informasi dari teks tersebut, kita akan lebih mudah membandingkan isi dan juga informasi dari teks. Berikut langkah-langkah membuat peta pikiran dari teks sejarah.
1. Bacalah teks dengan cermat.
2. Buatlah kerangka peta pikiran menggunakan aspek apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
3. Tulislah informasi setiap bagian teks berdasarkan kerangka peta pikiran yang telah dibuat.
Bacalah teks berikut dengan seksama!
Usaha Rakyat Ambarawa dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Selain Surabaya, beberapa kota besar lainnya juga turut mempertanankarn kemerdekaan Indonesia. Salah satunya Ambarawa. Ambarawa adalah kota di Jawa lengah yang terletak di antara Kota Semarang dan Kota Magelang.
Awal mula pertempuran di Ambarawa adalah Sekutu yang tidak menepati janji sehingaa membuat Tentara Keamanan Rakyat (TKR) geram. Salah satu isi perjanjian yang sudah disepakati adalah Sekutu boleh menempatkan pasukannya di Magelang untuk mengurus para tahanan dengan jumlah terbatas. Akan tetapi, Sekutu melanggar perjanjian menambah jumlah pasukannya dan mempersenjatai para tahanan. Hal tersebut memancing kemarahan TKR sehingga perang tidak dapat dielakkan.
Saat peperangan berlangsung, pimpinan TKR dari Purwokerto yang bernama Letnan Kolonel Isdiman gugur dan harus digantikan oleh atasannya langsung, yaitu Kolonel Soedirman. Di tangan Kolonel Soedirman, dengan taktik gelar supit urang, rakyat Ambarawa dapat mengepung dan mengusir pihak Sekutu. Untuk mengenang kemenangan tersebut, didirikanlah Monumen Palagan Ambarawa.
IPA
Cara Hewan Beradaptasi terhadap Kondisi Lingkungan Tertentu
Beberapa jenis hewan memiliki ciri khusus untuk beradaptasi terhadap kondisi lingkungan.Misalnya, adaptasi hewan di gurun, kutub, laut, dan pertahanan diri dari pemangsa.
A. Cara hewan beradaptasi pada kondisi lingkungan tertentu
1. Unta
Unta merupakan salah satu hewan yang hidup di daerah gurun yang panasdankering. Untuk dapat bertahan hidup di daerah tersebut, unta melakukan beberapa penyesuaian seperti pada gambar berikut.
2. Beruang kutub
Beruang kutub hidup di daerah yang sangat dingin di permukaan bumi, yaitu di kutub. Untuk dapat bertahan hidup di lingkungan tersebut, beruang kutub melakukan beberapa penyesuaian, yaitu rambut putih sebagai kamuflase agar tidak mudah terlihat oleh pemburu dan lapisan lemak di bawah kulit untuk bertahan di suhu dingin. Kamuflase adalah kemampuan yang dimiliki hewan untuk menyesuaikan warna atau bentuk tubuhnya dengan lingkungan di sekitarnya dengan cara memanfaatkan warna atau bentuk tubuhnya agarsesuai dengan lingkungan sekitarnya.
3 Kelelawar
Kelelawar memiliki kemampuan ekolokasi, yaitu kemampuan untuk mendeteksi mangsa, pemangsa, dan benda di sekitarnya menggunakan pantulan bunyi.
4. Burung hantu
burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam dan pekauntukmencari mangsa pada malam hari.
5. Lumba-lumba dan paus
Kedua mamalia ini hidup di laut. Alat pernapasannya berupa paru-paru. Oleh karenaitu, kedua hewan ini kerap muncul ke permukaan laut jika akan menghirup oksigen. Sama seperti kelelawar, kedua hewan ini juga memiliki kemampuan ekolokasi.
B. Cara hewan beradaptasi melindungi diri dari pemangsa
1. Cecak dan tokek
Cecak dan tokek dapat melindungi dirinya dari pemangsa dengan dua cara,yaitutelapak kaki yang memiliki perekat sehingga memudahkannya merayapdi dindingdan kemampuan autotomi (memutuskan ekor) untuk mengelabuipemangsa.
2. Bunglon
Bunglon memiliki kemampuan mimikri, yaitu kemampuan untuk mengubahwarnakulit sesuai kondisi lingkungannya. Tujuannya untuk mengelabui pemangsa dan jugamemudahkannya untuk mendapatkan mangsa.
3. Walang sangit
Walang sangit dapat mengeluarkan bau yang menyengat untuk melindungi diri dari pemangsa.
4 Landak
Landak memiliki rambut seperti duri yang dilapisi keratin untuk menakuti musuh dan melindungi diri dari pemangsa.
5. Kalajengking
Kalajengking memiliki sengat beracun di bagian ekor untuk menyerang musuh.
6. Cumi-cumi
Cumi-cumi dapat menyemprotkan cairan berwarna hitam seperti tinta untuk menghindari diri dari pemangsa.
7. Ikan buntal
Ikan buntal memiliki kemampuan menggembungkan tubuh untuk perlindungan diri. Selain itu, ikan inijuga memiliki duri-duri yang beracun pada tubuhnyauntuk melindungi diri dari pemangsa.
8. Trenggiling dan kaki seribu
Trenggiling dan kaki seribu memiliki struktur kulityang keras. Saat terancam,kedua hewan ini akan menggulung diri sehingga pemangsa akan kesulitanuntuk memangsanya.