Hari/Tanggal : Selasa/29 Agustus 2023
MUATAN TEMATIK VI B
GURU KELAS : RISA MELINDA SYAHRIE, S. Pd
TEMA 2. PERSATUAN DALAM PERBEDAAN
SUBTEMA 2. BEKERJASAMA MENCAPAI TUJUAN
PEMBELAJARAN 1 DAN 2
Muatan Pelajaran:
Bahasa Indonesia KD 3.4 dan 4.4
IPS KD 3.4 dan 4.4
IPA KD 3.3 dan 4.3
Tujuan Pembelajaran:
- Peserta didik mampu menggunakan unsur apa, dimana, kapan, siapa, mengapa dan bagaimana dengan menggunakan kalimat efektif
- Peserta didik mampu menyebutkan makna upaya mempertahakan kemerdekaan
- Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-ciri hewan berdasarkan habitat dan makanannya.
RINGKASAN MATERI
Bahasa Indonesia
Menuliskan Informasi Penting Suatu Teks Menggunakan Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki susunan sesuai kaidah bahasa Indonesia yang tercantum dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan menggunakan kata yang sesuai. Kalimat efektif memiliki susunan yang berurutan, yaitu S (subjek), P (predikat), O (objek), dan K (keterangan). Perhatikan contoh kalimat efektif berikut!
1. Seluruh bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan.
S P O
2. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta memproklamasikan
S P
kemerdekaan Indonesia di Jakarta.
O K
IPS
Pertempuran di Surabaya sebagai Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Tahukah kamu sejarah ditetapkannya tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan? Pada tanggal 10 November 1945, tepatnya di Surabaya, Jawa Timur, terjadi pertempuran antara tentara Indonesia dan tentara Sekutu. Pertempuran tersebut merupakan salah satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Indonesia.
Puncak pertempuran antara tentara Indonesia dan tentara Sekutu adalah ketika pemimpin tentara Sekutu dari Inggris, yaitu Brigjen Aubertin Walter Sothern Malaby gugur. Tentara Inggris sangat geram melihat pemimpin mereka ququr. Mereka pun mengajukan surat yang berisi tuntutan untuk menyerah dan tunduk tanpa syarat. Surat tersebut harus diserahkan dan ditandatangani sebelum pukul 06.00, 10 November 1945. Jika ultimatum tersebut diabaikan, Inggris akan menghancurkan Surabaya bersama dengan Sekutu.
Melalui perundingan panjang, akhirnya tepat pada tanggal 10 November, rakyat Surabaya mendapat dukungan dari Bung Tomo untuk terus mempertahankan Surabaya dari Sekutu. Bung Tomo memberikan dukungan melalui pidato di radio dengan seruan: "Merdeka atau mati! Sekali Merdeka tetap merdeka!" Seruan tersebut membuat rakyat Surabaya berjuang hingga titik darah penghabisan dan akhirnya mereka dapat mempertahankan Surabaya dari Sekutu.
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, bangsa asing datang kembali untuk menguasai Indonesia. Perjuangan pun berlanjut dengan tujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan tidak lagi bersifat kedaerahan, melainkan bersifat nasional. Berikut beberapa pertempuran yang dilakukan sebagai upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
1. Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area terjadi di Medan, Sumatera Utara. Penyebabnya adalah Sekutu dan Belanda ingin mengambil alih kekuasaan di Kota Medan. Penduduk pun tidak terima dan melakukan perlawanan. Untuk menghalang dan membatasi gerak para pemuda, Sekutu memasang papan yang tertuliskan Fixed Boundaries Medan Area (batas resmi wilayah Medan) di berbagai pinggiran Kota Medan. Oleh karena itu, pertempuran ini dikenal dengan nama Pertempuran Medan Area.
2. Pertempuran Ambarawa
Pada 20 oktober 1945, tentara Sekutu mendarat di Semarang sambil membonceng NICA (organisasi semi militer Belanda). Hal ini menimbulkan kemarahan pihak Indonesia. Salah satu tokoh pertempuran ini adalah Kolonel Soedirman. Beliau menerapkan taktik serangan mendadak di semua sektor dan pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh terkurung. Pada 15 Desember 1945, pertempuran berakhir. Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan mengusir Sekutu dari Ambarawa. Untuk mengenang pertempuran tersebut didirikan Monumen Palagan Ambarawa.. Bandung Lautan Api
Pasukan inggris tiba di Bandung sambil membawa serta NICA (organisasi semi militer Belanda). Akibatnya, pertempuran tak terhindarkan. Beberapa kali TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan rakyat melancarkan serangan ke markas Sekutu. Sekutu menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar Kota Bandung segera di kosongkan dari penduduk dan tentaranya.
Ultimatum sekutu tersebut mendorong TRI (Tentara Republik Indonesia) melakukan operasi “bumi hangus”. Peristiwa ini kemudian lebih dikenal dengan Peristiwa Bandung Lautan Api karena pada 23 Maret 1946 para pejuang Indonesia membumihanguskan Bandung bagian selatan untuk mencegah tentara Sekutu dan NICA menggunakan semua fasilitas sebagai markas mereka.
IPA
Cara Hewan Menyesuaikan Diri terhadap Lingkungan
Seperti halnya tumbuhan, hewan juga melakukan penyesuaian diri. Secara umum, tujuan hewan melakukan penyesuaian diri adalah untuk mempertahankan hidup. Namun, secara khusus, tujuan penyesuaian diri pada hewan adalah sebagal berikut.
1. Memenuhi kebutuhan hidup, misalnya air dan makanan.
2. Mengatasi kondisi lingkungan yang ekstrem, misalnya lingkungan yang sangat panas, dingin, atau kering.
3. Melindungi diri dari pemangsa.
Perbedaan jenis makanan yang tersedia di tiap lingkungan mengakibatkan hewan memiliki struktur tubuh yang berbeda juga. Berikut beberapa contoh penyesuaian struktur atau alat tubuh hewan terhadap lingkungannya.
1. Struktur gigi
Perbedaan struktur gigi dapat ditemukan pada jenis hewan karnivor, herbivor,dan omnivor.
a. Struktur hewan pemakan daging (karnivor) tersusun atas gigi taring yang sangat tajam. Contoh hewan karnivor, yaitu kucing, harimau, buaya, dan ikan hiu.
b. Hewan pemakan tumbuhan (herbivor) memiliki susunan gigi yang terdiri atas gigi seri dan geraham. Contoh hewan herbivor, yaitu sapi, kuda, dan kambing.
c. Hewan pemakan daging dan tumbuhan (omnivor)memiliki gigi yang terdiri atas gigi seri, gigi taring,dan gigi geraham. Contoh hewan omnivor, yaitu tikus dan kera.
2. Bentuk paruh
Perbedaan bentuk paruh dapat ditemukan padajenis unggas atau burung.
a. Paruh burung pemakan daging terlihat kokoh,runcing, dan tajam, serta agak melengkung. Paruh tersebut digunakan untuk merobek daging mangsa.Contohnya, paruh burung elang dan burung hantu.
b. Paruh burung pemakan madu atau nektar berbentukkecil dan memanjang. Paruh tersebutdigunakanuntuk mengisap nektar di dasar bunga. Contohnya, paruh burung kolibri.
c. Paruh burung pemakan ikan berbentuk panjang danberkantong yang digunakan untuk membawa ikan hasiltangkapannya. Contohnya, paruh burung pelikan.
d. Paruh burung pemakan biji berbentuk pendek, tebal,dan runcing karena digunakan untuk memecah biji-bijian. Contohnya, paruh burung pipit dan burung kenari.
e. Paruh burung pemakan serangga berbentuk runcing dan agak panjang karena digunakan untuk mematukdan mengambil serangga yang ada di balik kulit kayu. Contohnya, paruh burung pelatuk.
f. Paruh unggas pemakan cacing berbentuk lebar dan memiliki struktur seperti sisir dibagian pangkalnya. Struktur tersebut berguna untuk menahan makananyang licin agar tidak lepas dan menyaring makanandari lumpur. Contohnya, paruh bebek dan angsa.
3. Bentuk kaki
Variasi bentuk kaki juga dapat ditemui pada burung dan unggas. Selain dipengaruhi oleh jenis makanannya, bentuk kaki burung juga dipengaruhi oleh tempat hidupnya.
a. Kaki burung pemakan daging bentuknya kokoh dan memiliki kuku tajam. Fungsinya adalah untuk mencengkeram mangsa dan merobek makanan.
b. Burung pengais memiliki cakar dengan tiga jari menghadap ke depan dan satu jari menghadap ke belakang. Bentuk kaki tersebut digunakan untuk mengais atau menggali tanah dalam mencari makanan. Hewan yang memiliki bentuk kaki jenis ini adalah ayam. Kaki ayam juga dilengkapi jalu yang digunakan untuk menyerang musuh.
c. Jenis burung pemakan ikan (perenang) biasanya memiliki kaki yang berselaput.Kaki jenis ini berguna untuk berenang atau berjalandi lingkungan yang berlumpur. Burung yang memiliki bentuk kaki jenis ini adalah pelikan
d. Jenis burung pemakan serangga seperti burung pelatuk, memiliki dua jari kaki menghadap ke depan dan dua jari lainnya menghadap ke belakang dengankuku yang tajam. Struktur kaki tersebut digunakan untuk memanjat pohon ketika mencari serangga.
4. Bentuk mulut
Variasi bentuk mulut terdapat pada serangga. Berdasarkan jenis makanannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut penghisap, mulut penusuk dan penghisap, mulut penjilat, dan mulut penggigit. Contoh serangga yang memiliki mulut penghisap adalah kupu-kupu. Mulut penusuk dan penghisap dimiliki oleh nyamuk, mulut penjilat dimiliki oleh lalat dan lebah, sedangkan mulut penggigit dimiliki oleh belalang dan semut.
5. Lidah yang panjang dan lengket
Lidah yang panjang dan lengket dimiliki oleh beberapa hewan, seperti cecak, bunglon, dan landak semut. Lidah tersebut digunakan untuk menangkap mangsanya berupa serangga.
0 komentar:
Posting Komentar